TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Takdir {3}



Takdir {3}

0"Meminta apa, Dewa Li?" tanya Li Zheng Xi dengan rasa penasraan yang sangat tinggi.     
0

"Putra Mahkota meminta pengampunan kepadamu kepada langit dan gara suci, dia menginginkan kamu kembali ke langit dan menjadi penasihatnya. Kau pikir berapa lama Putra Mahkota melakukan itu? dia melakukannya di sela-sela rasa kesakitan yang dia rasakan setelah kehilangan Nona Liu. Yang dia lakukan hanyalah memohonkan atas dirimu, atas Panglima Jiang, juga atas Nona Liu agar segera menjadi Dewi agung dan terlahir kembali. Andai kau tahu bagaimana hancurnya Putra Mahkota, aku sangat yakin kau tidak akan pernah tega untuk melakukan hal yang kejam kepadanya. Setelah apa yang kau lakukan kepadanya dengan cara tidak adil, dia masih memikirkanmu dan masih begitu menyayangimu. Kadang-kadang aku menjadi penasaran denganmu, Penasihat Li. Kenapa rasa obsesimu kepada Putra Mahkota menjadi semengerikan itu? aku tidak pernah menyangka jika jika Putra Mahkota telah mengetahui semuanya tapi dia sama sekali tidak memiliki dendam denganmu. Bukan hal itu sangat keren sekali, sekelas Putra Mahkota yang seharusnya bisa melakukan apa pun kepadamu karena kau sudah berbuat curang kepadanya,"     

Li Zheng Xi langsung menundukkan wajahnya, dia benar-benar merasa malu dan tak enak sama sekali. bagaimana bisa dia berlaku seburuk itu dulu?     

"Penasihat Li, bisakah aku bertanya kepadamu satu hal?"     

"Apa?"     

"Nanti, Dewi Anqier akan terlahir kembali. Entah setelah atau sebelum kamu kembali ke istana langit. dan saat itu terjadi masihkah kau tidak menyukainya? Dan satu hal lagi juga, kenapa beberapa saat aku perhatikan kau menjadi diam kepada Nona Liu? Akankah terjadi kepada kalian berdua?" tanya Li Qian Long kemudian.     

Li Zheng Xi diam sejenak, kemudian dia mengingat kesan pertama dan terakhirnya kepada Liu Anqier. memang jika disebut dengan cara kebetulan itu semua akan tidak mungkin dan tidak masuk akal. Namun demikian, Li Zheng Xi tidak mau untuk sekadar mendeskripsikan semua yang terjadi adalah hal disengaja atau lain sebagainya. dia tahu Liu Anqier tentu saja, tapi sudut pandangnya terhadap Liu Anqier menjadi berubah setelah dia beberapa hari bersama dengan wanita kecil itu.     

"Sebenarnya, sebelum semua ini terjadi, beberapa hari aku bertemu dan sempat bermalam dengannya. Awalnya memang aku berencana untuk menyingkirkannya, tapi saat aku berada di kediamanku yang ada di lereng gunung, aku tak sengaja melihatnya lari ketakutan karena dikejar oleh iblis jahat. Awalnya aku ingin membiarkannya saja mati, tapi niatku berganti untuk menghabisinya lagi dengan tanganku sendiri. Aku mengundangnya ke kediamanku untuk menumpanginya tidur, tentu sebuah alasan itu dia pasti akan mau. Namun nyatanya, sepertinya dia telah mengingat banyak hal, tentang langit dan juga tentang siapa yang telah membunuhnya. Ekspresi dan pandangannya ketika berada di dekatku tampak berubah, berbeda saat dia sebelum mengingat apa pun itu. lalu dia mengatakan kepadaku jika, mungkin aku membencinya bukan karena tanpa sebab, mungkin aku tak suka dengannya karena aku belum mengenalnya lebih dekat lagi. Jujur saat itu aku ingin menertawakannya, tapi aku memberinya kesempatan untuk tetap tinggal semalam, tapi saat aku terluka dia mengobatiku dengan baik, dia pun memberiku makanan lezat dengan gayanya yang lucu itu. satu hal yang membuatku berpikir, mungkin aku salah, mungkin sudut pandangku melihatnya dengan cara yang salah, sehingga aku berpikir jika dialah yang salah. Mungkin bukan seperti itu. mungkin kenyataannya bukan seperti itu, dia masih mencoba untuk bersikap baik, meski dia tahu aku yang membunuhnya dulu. Hingga akhirnya aku sadar jika dia adalah sosok yang baik, sosok yang menyenangkan dan sebagai alasan kenapa sampai Putra Mahkota jatuh hati kepadanya. Bukan wajahnya saja yang cantik, tapi kepribadiannya sungguh menarik. Itulah yang kulihat dari dia, sehingga sampai detik ini aku mengurungkan niatku untuk membunuhnya, dan ternyata dia malah memilih jalannya sendiri, mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat bodoh, sebuah hal yang berada di batas nalar manusia sama sekali. Jujur, aku merasa terpukul, sebab aku merasa jika aku baru saja mengenal dia, tapi setelah penjelasanmu ini jika di langit nanti kami akan bertemu meski dia sekali lagi lupa akan aku, semuanya tidak jadi masalah. Setidaknya aku sekarang sudah tahu, setidaknya aku sekarang dua memandangnya sebagai sosok Liu Anqier yang sangat menyenangkan,"     

Li Qian Long pun tersenyum, mungkin inilah salah satu alasan kenapa naga suci mengabulkan doa dari Chen Liao Xuan. Bukan berarti karena naga suci begitu menyayangi Chen Liao Xuan. Namun juga karena naga suci tahu jika Li Zheng Xi di saat-saat terakhirnya langsung berubah menjadi sosok yang berbeda, dan Li Qian Long benar-benar besyukur atas hal itu.     

Sementara itu di sisi lain, Chen Liao Xuan dan Lim Ming Yu tampak duduk berdua di ranjang Lim Ming Yu, Chen Ming Tao masih tertidur dan ditidurkan pada ayunan miliknya yang mungil itu. Lim Ming Yu ingin menyentuh Chen Liao Xuan tapi wanita itu tidak berani untuk melakukannya.     

"Maafkan aku, Selir Lim," Chen Liao Xuan akhirnya bersuara, Lim Ming Yu langsung terkesiap memandang wajah Chen Liao Xuan yang begitu tampan memandang padanya dengan sangat sempurna itu. "Aku tidak bisa melakukan hubungan suami istri denganmu, atau dengan Selir mana pun juga. ada dua alasan kenapa aku tidak bisa melakukan itu, Selir Lim. Yang pertama, karena kita sudah sepenuhnya berbeda. Aku dari langit dan kau dari bangsa iblis. Akan sangat rancu jika kita mengotori semua yang sudah ditata dengan baik dan benar ini, dan yang kedua, aku tidak mau setelah aku menjadi Putra Mahkota Kerajaan Langit, aku menodai cintaku kepada Anqier. aku ingin menunggunya, aku ingin menjadikannya satu-satunya milikku secara utuh, aku tidak ingin dan enggan untuk mencari siapa pun yang mungkin bisa sebagai pelampiasan atas semua yang telah aku rasakan ini. jika kau paham, aku sangat mengucapkan terimakasih, tapi jika kau tak terima atas apa yang telah kuputuskan aku juga akan meminta maaf. Aku tak berniat sama sekali untuk menyakiti hati dan perasaanmu. Namun demikian aku berjanji kepadamu akan satu hal, meski jarang, aku akan berusaha untuk berkunjung kesini, tapi kau tak perlu menjelaskan apa pun kepada Ming Tao siapa aku hingga masanya tiba dia menjadi Raja, aku akan menemuinya sendiri sebagaimana seorang Ayah yang akan menemui putranya. Sebab aku tidak mau dia memiliki banyak pertanyaan, dan ini," Chen Liao Xuan memberikan sebuah cincin kepada Lim Ming Yu. "Ini cincin langit yang diberikan Raja Langit. pakaikan kepadanya saat kelak dia dewasa nanti. Cincin ini akan terus menghubungkan langit dengan dia dalam keadaan genting yang dia lalui nanti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.